Rabu, 22 Juni 2011

Detik-detik berharga di malam hari



Malam adalah waktu untuk berteman dengan Allah, waktu dzikir dan kesucian, waktu kerinduan, rintihan dan pengaduan.

Malam adalah waktu berdoa, saat para roh bermunajat kepada-Nya, ia adalah waktunya turun rahmat kepada kekasih Tuhan yang ada di langit dan di bumi; yang ini berdiri shalat, yang itu mengangkat tangan dengan penuh kehinaan, meminta dan bermunajat kepada Dzat yang Maha Agung dan Maha Tinggi. Dia berkata dalam munajatnya:
Ilahi! para raja telah menutup pintu-pintunya, sedangkan pintu-Mu terbuka bagi yang meminta.
Ilahi! bintang-bintang telah terbenam, mata-mata masih pada lelap tidur, dan Engkau Maha Hidup dan berdiri sendiri, yang tidak pernah terkena rasa kantuk dan tidur.
Ilahi! Engkau hamparkan hamparan, para pecinta berkhalwat dengan kekasihnya, Engkau adalah kekasih orang yang bersungguh-sungguh dan teman orang yang kesepian.
Ilahi! jika Engkau mengusirku dari pintu-Mu, ke pintu mana lagi aku harus berlindung? jika Engkau memutuskan pangkuan-Mu maka kepada pangkuan yang mana aku harus berlindung?

Sesungguhnya detik-detik di malam hari itu sangat mahal, maka janganlah menyia-nyiakannyadengan kelalaian. Imam orang yang bertahajjud bersabda, "Sesungguhnya di surga itu terdapat kamar-kamar, terlihat bagian luarnya dari dalamnya, dan terlihat bagian dalamnya dari luarnya." Ditanyakan kepadanya," untuk siapa itu ya Rasulullah?" Beliau menjawab,"Bagi orang yang baik dalam berbicara, memberi makanan, dan berdiri shalat malam ketika manusia sedang tidur."

Jika kamu menginginkan wajahmu bercahaya, maka bangunlah di malam hari.

Ditanyakan kepada Hasan al-Bashri; Mengapa orang-orang yang bertahajjud adalah manusia yang paling bagus wajahnya? Dia menjawab' Karena mereka berkhlwat dengan Ar-Rahman, maka Dia memakaikan cahaya-Nya kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar